Cara aman mengendarai sepeda motor
Motor Anda sudah dilengkapi dengan cukup baik? Yang pasti, harus diperiksa apakah sejumlah kriteria tertentu terpenuhi. Sebab, seperti yang diingatkan oleh organisasi yang bertanggung jawab memperjuangkan keselamatan jalan raya, "kondisi baik sepeda motor Anda merupakan faktor penting dalam keselamatan Anda di jalan". Oleh karena itu, penting untuk berkendara dengan perlengkapan yang baik. Pertama, pilih helm full-face yang dilengkapi dengan empat perangkat retro-reflektif. Juga selalu kenakan jaket dengan pelindung siku dan bahu, sepasang sarung tangan, dan celana bersertifikat CE. Agar lebih aman, lengkapi diri Anda dengan rompi airbag yang dirancang khusus untuk mengendarai sepeda motor. Rencanakan untuk selalu memiliki rompi visibilitas tinggi dengan pita reflektif dan senter, yang penting dalam keadaan darurat, terutama di malam hari.
Kemudian pastikan langkah-langkah berikut telah diselesaikan sebelum berangkat
Ban pertama-tama harus dalam kondisi baik (tidak sobek, tidak hernia, tidak ada keausan yang tidak teratur). Pantau secara teratur, berkat alur yang kedalamannya harus lebih dari satu milimeter. Lihat juga manual perawatan Anda untuk mengetahui tekanan ban yang benar.
Mengenai pengereman, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan: kondisi tuas dan kontrol rem, level minyak rem, kondisi cakram, dan keausan bantalan (harus diperiksa secara berkala).
Mengenai stasiun visibilitas, Anda harus memiliki setidaknya satu kaca spion kiri, lampu dan perangkat reflektif merah di belakang, dan dua reflektor samping reflektif oranye. Penerangan dan persinyalan harus diwujudkan dengan indikator di depan dan belakang, lampu hazard, lampu sorot rendah di depan (kemungkinan ada dua), lampu sorot utama di depan, lampu lalu lintas merah, reflektor merah. di belakang, satu atau dua lampu posisi, dan klakson yang disetujui.
Struktur dan bodi harus memiliki setidaknya satu penyangga, serta pijakan kaki. Knalpot harus dihomologasi. Mengenai mesin, levelnya (oli, cairan pendingin) harus diperiksa secara berkala.
Terakhir, kendaraan harus dapat dikenali dari pelat nomornya (terpasang dengan baik, terbaca, dan tidak rusak) dengan dimensi yang benar (21 x 13 cm) dan menyala.